Gunung Dempo Semburkan Abu Vulkanik 1000 Meter ke Atas Langit

By On November 09, 2017






SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Aktivitas Gunung Dempo berhasil terekam.  Oleh siesmograf kemarin sore Kamis (9/10/2017) mengalami letusan Freaktif. 
Akibat letusan Freaktif tersebut GAD menghembuskan abu vulkanik setinggi 1.000 meter keatas langit.
Akibatnya dua desa yang ada dikawasan Dempo Utara yaitu Gunung Agung Paoh dan Kerinjing dilanda hujan abu vulkanik.
Dilansir dari  sripoku.com, Kamis (9/11/2017) menyebutkan, berdasakan rekaman alat siesmograf di Pos Pemantau GAD memang tercatat ada letusan Freaktik yang terjadi.
Namun letusan tetsebut tidak menyebabkan adanya gempa hal ini tampak dari alat siesmograf baik yang manual maupun digital.
Petugas Pos Pemantau GAD, Megi saat dikonfirmasi sripoku.com membenarkan kejadian tersebut. Bahkan hal itu terlihat dari alat siesmograf.
"Benar pak, sekitar pukul 17.00 WIB tadi ada letusan freaktik di kawah GAD,"
"Bahkan letusan tersebut menyebabkan adanya bumbungan Abu Vulkanik setinggi 1.000 meter ke arah langit," ujarnya.

Akibat dari letusan tersebut, kawasan diarah selatan GAD terkena dampak hujan abu Vulkanik yaitu kawasan Kerinjing dan Gunung Agung Paoh.
"Kita sudah konfirmasi hal ini ke kantor pusat di Bandung. Mereka membenarkan bahwa ada letusan tersebut,"
"Bahkan dari informasi warga memang ada warga yang melihat kepulan asap membumbung tinggi kearah langit keluar dari kawah GAD," jelasnya.
Ari (41) warga Gunung Agung Paoh saat dikonfirmasi sripoku.com juga membenarkan jika dikawasan rumahnya ada hujan abu. Bahkan warga juga melihat langsung adanya bumbungan asap tebal keluar dari kawah GAD.

Hati hati Merek Miras Terkenal Dioplos Gudangnya Ada di Palembang Lho

By On November 03, 2017


SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Direktorat Res Narkoba Polda Sumsel, menggerebek sebuah rumah yang berlokasi di Jalan PDAM Tirta Musi RT 08 RW 03 Kelurahan Bukit Lama Kecamatan IB I Palembang, Jumat (3/11/2017),  seperti dilansir dari sripoku.com 
Tak tanggung tanggung merk terkenal dipalsukan oleh pelaku yakni Mansion Housen dan Vodka.
Yang lebih mencengangkan lagi,  para pelaku tak memiliki keahlian  khusus meramu minuman keras tersebut.  
Komposisi takaran dilakukan  tanpa disesuaikan dengan kebutuhan melainkan semau mereka saja.  
Rumah yang digrebek tim Subdit III Ditres Narkoba Polda Sumsel ini, merupakan home industry yang memproduksi minuman keras (miras) dengan memalsukan merek Mansion Housen dan Vodka.
Dari dalam rumah, petugas menemukan barang bukti ratusan botol miras yang siap jual.
Selain itu juga mendapatkan dua mesin pres, ribuan tutup botol, ribuan lembar merek yang siap untuk ditempelkan, dan bahan-bahan cairan yang dijadikan bahan racikan untuk memproduksi miras.
Petugas juga mengamankan lima tersangka yang sedang beraktifitas meracik miras.
Kelima tersangka yakni Redi, Erwan, Pangestu, Edi, dan Joko.
Kelima tersangka merupakan warga asal Lampung dan mengaku sudah dua bulan beraktifitas memproduksi miras.

Dua Kubu Bentrok Usai Ikuti Persidangan Ternyata Karena Hal Ini

By On Oktober 19, 2017



SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Suasana  Pengadilan Negeri (PN) Palembang Jalan Kapten A Rivai Palembang, Kamis (19/10/2017) petang sempat Mencekam.
Kondisi ini akibat ulah dua kubuh yang mengikuti sidang  bentrok  menggunakan senjata tajam.
Berawal dari adu mulut  usai mengikuti persidangan.  
Gesekan antara kedua pihak berawal karena terjadi adu mulut usai mengikuti persidangan di PN Palembang.  
Dalam waktu sekejap, kedua kelompok yang sama-sama memiliki banyak massa ini langsung terlibat baku hantam.
Menggunakan senjata tajam dikeluarkan dari dalam mobil, kedua kubu ini bentroklayaknya layaknya perang para ninja menggunakan pedang. Tak hanya senjata tajam, lemparan batu pun tak luput berterbangan di lokasi kejadian.
Pengendara yang mengetahui kejadian itu sontak berhenti mendadak karena ketakutan bakal salah sasaran.
Beruntung dalam insiden yang berlangsung 10 menit itu tidak memakan korban jiwa. Polisi yang berada di lokasi kejadian dengan cepat membubarkan kerumunan massa.
"Waktu keluar ruang sidang awalnya adu mulut. Tapi tiba tiba ada yang keluarkan sajam jenis pedang," ujar Anca warga sekitar seperti dikutip dari sripoku.com. 
Diketahui, sebelumnya kejadian tersebut dipicu dari tidak terimanya kedua pihak atas perkara yang dipersidangkan saat ini, dengan 7 orang terdakwa.Agus ,Taufik, Helmi, Andi, Aan, Fitri, Antoni, disidang sebelumnya bahkan kuasa hukum mereka Jhon fredy SH menyatakan protesnya saat majelis hakim hendak membacakan penetapan penahanan yang urung dibacakan.
Ke-7 terdakwa ini diketahui dihadapkan ke meja persidangan lantaran pada tahun 2013 silam diduga melakukan pengrusakan pada dua unit kendaraan milik korban Alm Usman yang mana korban mengalami kerugian sebesar 500 ribu rupiah yang melanggar pasal 170 KUHP tentang pengerusakan.
"Majelis saya keberatan, saya keluar dari persidangan, ini tidak benar," Ujar Jhon di muka sidang.

Aksi protes pun tak sampai disitu, pengunjung sidang yang rata rata keluarga terdakwa juga langsung histeris sebelum akhirnya sidang ditutup dan penetapan urung dibacakan.
"Penetapan urung kita bacakan karna situasi tak kondusif,"jelas majelis hakim.
Kericuhan tak sudah disitu saja, suasana tegang terasa saat salah satu keluarga terdakwa berdebat sengit dengan Pengacara Korban dan sempat saling tunjuk, aparat kepolisian yang mengawal langsung melerai pertikaian tersebut sebelum terjadi hal hal yang tak di inginkan.
Sebelumnya, dipersidangan Penasehat hukum dari salah satu terdakwa yakni Andi juga melayangkan protes keras terhadap JPU Syarif yang membuat Nama dan identitas Terdakwa salah, yang seharusnya masih anak anak malah disebut dewasa
Sementara itu Advokat, Jhon fredi SH mengaku dirinya sangat keberatan atas hendak ditahanya klien mereka, Jhon menganggap putusan hakim berlebihan karna para terdakwa atau Klienya tersebut sangat kooperatif dari awal kasus dimulai.
"Di polisi dan jaksa tidak ditahan, nah ini Hakim malah mau nahan alasanya apa," jelasnya.
Sedangkan Advokat korban Desmon SH mengaku sangat kesal dengan urungnya dilakukan penahanan.
Menurutnya hal tersebut adalah bentuk penekanan atau interpensi pada Proses Hukum.
"Jelas kami tidak terima, Kami korban dan merasa dirugikan, jadi wajar kalau kami minta ditahan para terdakwa itu,"tegas dia

BPH Migas Temukan Kouta Premium Dibatasi di Palembang

By On Oktober 19, 2017



SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG -- Tim Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Palembang,  Jumat (20/10/2017).
Tim BPH Migas  sengaja datang ke Palembang dan  meninjau beberapa SPBU di Palembang.  Dalam kunjungan itu,  ditemukan memang ketersediaan premium dibatasi. Bahkan ada juga SBPU yang tidak menyediakan premium sama sekali.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) sangat menyayangkan kasus kelangkaan premium terjadi di Sumsel, khususnya di Palembang.
Komite Pengawasan BPH Migas, Ir H Ahmad Rizal MH FCBArb didampingi Kasubdit Pengawasan BBM Direktorat BBM BPH Migas, Putu Suardana, mengatakan pihaknya dapat laporan dari masyarakat Sumsel, khususnya di Palembang bahwa banyak terjadi kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar jenis premium atau Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
Maka itu, tugas dari BPH Migas sendiri, salah satunya mengawasi ketersediaan dan distribusi BBM.
"Kami BPH Migas yang mengatur jumlah kuota masing-masing daerah, termasuk Palembang. Nah menurut data kami, patut diduga kuota ini belum terdistribusi seluruhnya," kata Rizal usai melakukan pertemuan secara tertutup dengan Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnaen Adinegara di Mapolda Sumsel, Kamis (19/10/2017) seperti dikutip dari sripoku.com.  
Untuk itu, pihaknya juga akan menemui Pertamina MOR II pada Jumat (20/10/2017) ini, guna mengkonfirmasi tentang sistem distribusi dan kuota yang disalurkan kepada masyarakat Sumsel.
Apakah kelangkaan premium tersebut terjadi tanpa koordinasi atau ada alasan lainnya.
"Kita minta jalan keluarnya untuk mengatasi masalah ini," tegas mantan Kadin Sumsel dan Wakil Ketua KONI Sumsel itu.
Menurut Rizal, dari data yang dipegang BPH Migas , jumlah kuota dan realisasi premium masih sangat kurang di wilayah Sumbagsel.
Di Sumsel sendiri baru terealiasi 30,71% saja atau 235.712 kl dari kuota 767.609 kl. Begitupun realisasi di Palembang hanya 77.430 kl dari kuota 257.060 kl atau 31,30%

Mobil Remuk Ditimpa Peti Kemas Tapi Keajaiban Datang Penumpang Selamat

By On Oktober 17, 2017


SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Pengendara mobil Grand Livina, Nurman (58) masih terlihat kaget saat dirinya dan dua orang yang ada di dalam mobil ia kemudikan selamat dari maut.  
Sebuah peti kemas,  menimpa badan mobil.  Badan mobil hancur,  hingga mesin pecah. 
Sebelum ditimpa peti,  mobil terlebih dahulu di tabrak oleh kontainer yang membawa peti kemas tersebut.  
Mobilnya terdorong kurang lebih 70 meter, hingga arah mobilnya terputar. Setelah itu, peti kemas di atas kontainer langsung menimpa kap mobilnya hingga remuk. Beruntung tiga orang penumpang, termasuk sopir di dalam mobil selamat dari maut.
"Saya mau ke (Jalan) Seduduk Putih, tapi malah ada musibah seperti ini," katanya singkat seperti dikutip dari sripoku.com,  Rabu (18/10/2017).
Sebuah truk kontainer Hino dengan nopol BH 8007 ME menghantam mobil Grand Livina nopol BG 1751 DC tepat di Simpang Empat Angkatan 66 Palembang, Selasa (17/10/2017), sekitar pukul 11.30 WIB.
Truk baru berhenti setelah naik ke median jalan dan menabrak tiang traffic light hingga roboh. Akibat kondisi truk kontainer miring, peti kemas yang dibawa terjatuh dan kembali menimpa mobil Grand Livina tersebut.
sopir truk kontainer maupun Grand Livina selamat dari maut dan tidak mengalami luka sedikitpun.
Hanya saja mobil korban yang ditabrak dan ditimpa peti kemas mengalami kerusakan parah, terutama di bagian depan mobil dimana mesinnya hancur.
Kemudian bodi mobil di samping kiri hampir sebagian besar penyok.
Akibat lakalantas ini juga kondisi jalan mengalami kemacetan parah, di semua penjuru dari simpang empat tersebut.
Paling panjang terjadi di jalan Basuki Rahmat menuju ke Jalan R Soekamto. Kemacetan mulai terurai setelah kendaraan berhasil dievakuasi oleh Petugas Dishub Palembang dan pengaturan dari Polantas di tempat.
Sopir truk kontainer, Solehan (55) mengatakan tidak bisa lagi mengendalikan kendaraannya karena rem blong.
Dia pun tidak menyadari telah menabrak mobil Grand Livina di depannya, karena sudah panik duluan untuk menghentikan laju truk.
"Truknya sudah dioperasikan gigi satu tapi masih lompat. Direm tidak mau stop dan baru berhenti waktu nabrak tiang lampu," kata warga Jalan Sekojo, Ilir Timur II Palembang itu.

Dikatakan, truk peti kemas yang disopirinya itu berisi karet dan berangkat dari Jl.Musi II, Tangga Buntung, Baja Baru, hendak menuju ke Pelabuhan Bom Baru.
Selama di perjalanan tidak ada masalah dan rem berfungsi sebagaimana mestinya. Barulah saat tiba di TKP kondisi jalanan menurun dan tiba-tiba rem blong.
"Namonyo balak dak biso dihindari," ucap pria yang sudah 3 tahun jadi sopir truk kontainer tersebut.
 - - Pengendara mobil Grand Livina, Nurman (58) masih terlihat kaget saat dirinya dan dua orang yang ada di dalam mobil ia kemudikan selamat dari maut.  
Sebuah peti kemas,  menimpa badan mobil.  Badan mobil hancur,  hingga mesin pecah. 
Sebelum ditimpa peti,  mobil terlebih dahulu di tabrak oleh kontainer yang membawa peti kemas tersebut.  
Mobilnya terdorong kurang lebih 70 meter, hingga arah mobilnya terputar. Setelah itu, peti kemas di atas kontainer langsung menimpa kap mobilnya hingga remuk. Beruntung tiga orang penumpang, termasuk sopir di dalam mobil selamat dari maut.
"Saya mau ke (Jalan) Seduduk Putih, tapi malah ada musibah seperti ini," katanya singkat seperti dikutip dari sripoku.com,  Rabu (18/10/2017).
Sebuah truk kontainer Hino dengan nopol BH 8007 ME menghantam mobil Grand Livina nopol BG 1751 DC tepat di Simpang Empat Angkatan 66 Palembang, Selasa (17/10/2017), sekitar pukul 11.30 WIB.
Truk baru berhenti setelah naik ke median jalan dan menabrak tiang traffic light hingga roboh. Akibat kondisi truk kontainer miring, peti kemas yang dibawa terjatuh dan kembali menimpa mobil Grand Livina tersebut.
sopir truk kontainer maupun Grand Livina selamat dari maut dan tidak mengalami luka sedikitpun.
Hanya saja mobil korban yang ditabrak dan ditimpa peti kemas mengalami kerusakan parah, terutama di bagian depan mobil dimana mesinnya hancur.
Kemudian bodi mobil di samping kiri hampir sebagian besar penyok.
Akibat lakalantas ini juga kondisi jalan mengalami kemacetan parah, di semua penjuru dari simpang empat tersebut.
Paling panjang terjadi di jalan Basuki Rahmat menuju ke Jalan R Soekamto. Kemacetan mulai terurai setelah kendaraan berhasil dievakuasi oleh Petugas Dishub Palembang dan pengaturan dari Polantas di tempat.
Sopir truk kontainer, Solehan (55) mengatakan tidak bisa lagi mengendalikan kendaraannya karena rem blong.
Dia pun tidak menyadari telah menabrak mobil Grand Livina di depannya, karena sudah panik duluan untuk menghentikan laju truk.
"Truknya sudah dioperasikan gigi satu tapi masih lompat. Direm tidak mau stop dan baru berhenti waktu nabrak tiang lampu," kata warga Jalan Sekojo, Ilir Timur II Palembang itu.

Dikatakan, truk peti kemas yang disopirinya itu berisi karet dan berangkat dari Jl.Musi II, Tangga Buntung, Baja Baru, hendak menuju ke Pelabuhan Bom Baru.
Selama di perjalanan tidak ada masalah dan rem berfungsi sebagaimana mestinya. Barulah saat tiba di TKP kondisi jalanan menurun dan tiba-tiba rem blong.
"Namonyo balak dak biso dihindari," ucap pria yang sudah 3 tahun jadi sopir truk kontainer tersebut.

Ngutil Baju Janda Satu Anak Ini Simpan Hasil Curiannya di Dalam Rok

By On Oktober 17, 2017



SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Suryati (28) warga Jalan Ki Gede Ing Suro, 32 Ilir, Ilir Barat II, Palembang ini,  ketauan mengutil pakaian di PSX.  
Ia menyembunyikan hasil curiannya ke dalam rok.  Tapi gerak yang mencurigakan oleh janda satu anak ini membuat sekuriti PSX mendapati perbuatannya tersebut.  
"Baru sekali ini pak. Rencananya memang mau dijual lagi dan uangnya untuk makan dan jajan anak," katanya saat ungkap kasus di Mapolsek Ilir Barat I Palembang, Rabu (18/10/2017) seperti dilansir dari sripoku.com.  
Aksi pencurian yang dilakukan Suryati terjadi pada Sabtu (14/10/2017) lalu, sekitar pukul 14.00.
Waktu itu dia pergi seorang diri dan langsung masuk Matahari PSX Mall, dengan gerak-gerik yang mencurigakan.
Tidak butuh waktu lama, janda satu anak ini langsung ke mengambil tiga helai celana pendek merek cole motif kotak-kotak warna biru putih dan satu helai baju lengan pendek merek Nevada warna coklat.
Kesemua pakaian itu, dia masukkan ke dalam rok yang dikenakannya, lalu pergi ke luar menuju toilet mal.

Sopir Angkot Ancam tak Bayar Retribusi.  Dishub :Izinnya Mereka Kami Cabut

By On Oktober 17, 2017



SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Dinas Perhubungan Kota Palembang menanggapi ancaman yang dilakukan oleh sopir angkot untuk tidak membayar retribusi.  

Ancaman ini terkait masih beroperasional nya angkutan online di Kota Palembang.  Sehingga sopir angkot menuntut persamaan hak terhadap angkutan di Kota Palembang. 

"Akan kita tilang bagi sopir angkot yang tak membayar retribusi,"kata Kepala Bidang Pengawasan , Pengendalian dan Operasional Dishub Kota Palembang, Marta Edison. 

Marta mengatakan,  kewajiban sopir angkot membayar retribusi terbuang dalam aturan daerah Nomor Perda No 14, 15, 16 dan 17 tahun 2011 tentang retribusi jasa Usaha penyelenggaraan Transportasi dalam kota.   Dimana angkutan umum wajib membayar retribusi.  

Menurut dia,  kendaraan umum yang masuk ke dalam terminal maka akan dipungut biaya sebesar Rp 500 rupiah sekali masuk.  

Sedangkan jumlah angkot yang beroperasi di Palembang sebanyak 120 angkot.  

"Tiga kali tak Bayar Retribusi izinnya kami cabut tak bisa narik penumpang, "katanya.  

Ada pun menurut Marta besaran retribusi dari angkutan umum pendapatan ya relatif kecil hanya berkisar Rp 300 ribu per hari.  Hanya saja aturan itu tetap saja harus ditaati oleh seluruh sopir angkot.  

" Ada enam terminal,  Ampera yang Retribusi nya besar Rp 150 ribu per hari, "katanya. 


Sebelumnya massa aksi dari para sopir angkot mengancam tak akan membayar retribusi dan Uji Kir jika pemerintah belum memberhentikan aplikasi online di Kota Palembang 

  Jika aplikasi online tak dihentikan maka pihaknya juga tak akan mengikuti peraturan pemerintah.  Seperti adanya retribusi,  uji kir dan sebagainya.  

" Kalau taksi online tak ada aturan maka kami juga harus tak ada aturan.  Kami narik bebas tanpa retribusi dan uji kir, "kata Lubis.  

Lubis meminta pemerintah harus bertindak tegas.  Mengingat sopir angkot punya peran besar dalam memberikan pemasukan bagi kota Palembang. 

" Kami bayar retribusi plat kuning dan uji. Kir sedangkan taksi online apa coba, "katanya.  

loading...
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==