SEPUTARMUSI.COM, JAKARTA -- Karena
ketidakstabilan ekonomi dan sulitnya mencari kerja menjadikan banyak orang
berpikir kreatif. Karena memang tanpa kreatifitas, seseorang akan tergilas di
tengah persaingan. Adalah seorang pemuda asal Palembang, Imam Chandra. Bersama
tiga orsng temannya mendirikan sebuah perusahaan travel skala nasional. Nama
perusahaannya adalah Java Travel.
Imam memilih bisnis travel karena melihat peluang tingginya angka mobilitas masyarakat Indonesia terutama dengan menggunakan transportasi udara. Sehingga pilihan itu mantap dia jalankan.
Menurutnya, Java Travel hadir sebagai lilin di tengah gulita, menjadi solusi yang bijak dan bisa dilakukan semua orang.
"Tak harus selalu bergantung dengan kebijakan dari pemerintah," ujar bapak satu anak ini.
Niat awalnya adalah ingin membantu perekonomian mereka yang kesulitan secara finansial. Sebab, Java Travel sangat mudah dijalankan oleh siapapun juga. Bahkan bisa dijalankan mereka yang bekerja juga.
"Inilah yang ditawarkan Java Travel kepada semua orang, memberikan penghasilan sampingan dari mulai jutaan hingga ratusan juta melalui bisnis tour & travel," terang suami dari Habibah Juniarti pemilik brand Habibah Hijab.
Java Travel memiliki visi besar mencetak 10.000.000 pengusaha tour dan travel di Indonesia.
"Java Travel Indonesia bisa mempermudah siapa saja menjadi pengusaha Tour dan Travel, yang sebelumnya harus mengurus perizinan, menyewa kantor, menggaji karyawan, membangun jaringan dengan maskapai, yang tentu memerlukan kapital yang sangat besar," tambah Imam yang pernah kuliah di FISIP Unsri ini.
Imam Chandra (baju hitam nomor 3 dari kiri ke kanan) bersama tim |
Dia melanjutkan, oleh Java semua itu diringkas dengan menerapkan sistem
kemitraan dengan penjualan lisensi usaha.
Menariknya, revenue yang dihasilkan tidak sekadar produk tour dan travel saja seperti paket tour, ticketing dan umroh. Melainkan juga ada produk pendukung seperti Point Payment Online Bank atau PPOB (pulsa, listrik, pdam, multifinance, BPJS kesehatan, dan lain-lain), shuttle bus, railing, bahkan hotel yang sudah memiliki 90.000 database di seluruh dunia.
Ditambah Java Travel juga fokus dalam pembinaan mitra-mitranya melalui Java Leadership Development. Metodenya dengan menggunakan pendekatan online seperti grup WA/telegram, webinar. Selain itu, ada juga pembinaan secara offline dengan mengadakan training "Travel Cash Machine" setiap minggu sekali, galadinner, boot camp dan program lain yang dapat mensupport para mitra untuk menjadi pengusaha tour dan travel professional.
Saat ini Java Travel sudah memiliki 6000 mitra lebih yang tersebar di 60 kota di seluruh Indonesia. Rata-rata omzet per bulan sampai ratusan bahkan milyaran rupiah.