Amankan Demo Mahasiswa Unsri, Polisi Bawa Senjata Laras Panjang

By On Agustus 03, 2017


SEPUTARMUSI.COM, INDRALAYA -- Kondisi tidak biasa terlihat di beberapa titik dalam kampus Universitas Sriwijaya (Unsri). Beberapa petugas dengan senjata laras panjang tampak berjaga-jaga. Mereka adalah tim pengamanan yang diturunkan oleh Kepolisian Resort (Polres) Ogan Ilir untuk mengamankan jalannya aksi mahasiswa Unsri, Kamis (3/8).

Menanggapi hal tersebut, mantan aktivis mahasiswa Unsri Farihan Albab mengatakan kalau dulu polisi baru masuk kampus jika ada delik anarkis. Menurut mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumsel ini, polisi sudah lebih antisipatif, belum ada kejadian apa-apa mereka sudah siap dengan senjata laras panjang di dalam kampus. Tapi, Menteri Sosial Politik BEM Unsri tahun 2007 ini menilai tindakan polisi tersebut terkesan berlebihan.

"Seharusnya, menghadapi opini dan orasi mahasiswa tak perlu dengan senjata, mahasiswa bukanlah musuh apalagi penjahat," tukasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ribuan mahasiswa Unsri turun mengepung gedung rektorat mereka, Kamis (3/8). Pengepungan tersebut buntut penonaktifan tiga mahasiswa Unsri yang merupakan pimpinan aksi sebelumnya yang menuntut penurunan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa semester 9. Ribuan mahasiswa ini telah memadati depan gedung rektorat Unsri sejak pagi dan hingga kini masih melakukan pengepungan.

Aksi ini juga diwarnai pemukulan terhadap seorang mahasiswa bernama Dedi Satria, salah satu Menteri BEM Unsri yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) angkatan 2013. Akibat pemukulan tersebut, semakin banyak mahasiswa yang berkumpul di rektorat Unsri.

Mantan Presma Unsri, Syahrizal yang sekarang berdomisili di negeri Kangguru Australia sangat menyayangkan pemukulan mahasiswa oleh aparat.

"Alumni Unsri harus turun itu, masak ditonjok begitu," tegasnya melalui pesan WhatsApp.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
loading...
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==