Tembak Bus Damri, Tiga Warga Sumsel Dibekuk Polisi

By On Juli 14, 2017

Pelaku penembakan saat dibekuk polisi

SEPUTARMUSI, WAYJEPARA -- Tiga warga Palembang dan Pemulutan (Ogan Ilir) diciduk anggota Polres Lampung Timur dan jajaran. Pasalnya, mereka diduga terkait atas peristiwa penembakan kaca samping kiri bus Damri BE 7025 BU. Ketiganya, Ijudin (54), warga Jl DI Panjaitan, Kelurahan 16 Ulu; M Dedy (38), warga Jl RHA Rifai Tjekyan, Kecamatan Ilir Timur I; dan Andi Kaufi (29), warga Desa Ibul Besar 1, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir.

Sedangkan kejadiannya di wilayah Desa Labuhan Ratu, Kecamatan Way Jepara, kemarin (14/7), pukul 10.30 WIB. Polisi juga menyita tiga pucuk airsoft gun. Empat mobil juga diamankan. Yakni Toyota Innova BG 1334 NV, Daihatsu Xenia BM 1854 QZ, Toyota Avanza BG 1180 NS dan Toyota Corolla BG 1710 QE. Termasuk sopir dan bus Damri BE 7025 BU.

Informasi yang dihimpun, siang itu bus Damri yang disopiri Martayuda melaju dari arah Kota Metro menuju Labuhan Maringgai. Di saat yang sama, ada iring-iringan mobil pribadi dari arah Palembang menuju Bakauheni. Saat itu, arus lalu lintas sedang padat. Bus Damri lalu serempetan dengan sedan Corolla yang dikendarai Mizar, warga Palembang.

Terjadi pertengkaran antara Mizar dengan sopir bus Damri tersebut. Tiba-tiba, ada orang yang melempar batu dan mengenai mobilnya. Hal itu membuat rekan-rekannya emosi sehingga melepaskan tembakan ke arah bus Damri. Tembakan mengenai kaca kiri mobil dan pecah.

Setelah itu, rombongan iring-iringan mobil itu kembali melanjutkan perjalanan ke Bakauheni dengan tujuan Jakarta. Tak terima kaca busnya dirusak, sopir Damri, Martayuda melapor ke Mapolsek Wayjepara. Berdasar laporan itu, petugas Polsek Way Jepara langsung berkoordinasi dengan Polsek Matarambaru.

Anggota Polsek Matarambaru langsung melakukan pencegatan dan berhasil mengamankan kendaraan yang diduga membawa penembak kaca bus Damri. Saat itu pukul 11.00 WIB, atau 30 menit usai kejadian. Guna pengembangan penyidikan, tiga orang yang memiliki airsoft gun itu berikut empat mobil pribadi dibawa ke Mapolres Lampung Timur.

“Tidak tahu siapa yang lempar batu ke mobil kami,” ujar Mizar.

Kapolres Lampung Timur, AKBP Yudi Chandra menjelaskan, hingga kemarin jajarannya masih mendalami motif di balik penembakan kaca bus Damri tersebut.

“Tiga orang pemilik airsoft gun itu masih dalam pemeriksaan,” jelasnya.

Terpisah, Hafidz, adik Ijudin mengatakan, pihak keluarga sudah menerima informasi kalau kakaknya diperiksa polisi di Lampung Timur. Hafidz mengatskan kalau kakaknya mau ke Jakarta. Katanya ada undangan acara LSM. Dari Hafidzlah diketahui kalau Ijudin merupakan ketua salah satu LSM di Palembang.

Bersama rombongan teman-temannya, Ijudin menuju Lampung, Kamis (13/7), sekitar pukul 19.00 WIB. 

“Dia konvoi empat mobil dari kantornya, yang tak jauh dari rumah,” tutur Hafidz.

Hafidz mengaku kalau sang kakak memang punya airsoft gun. Tapi menurutnya, surat menyuratnya ada, bukan ilegal.

Dia belum bisa memastikan apakah akan ke Lampung Timur atau tidak. 

“Kami sedih, ke sana jauh,” ungkapnya.

Sedangkan keluarga tersangka Dedy yang beralamat di Jl RHA Rifai Cek Yan, tak diketemukan. Salah satu warga mengatakan tidak ada yang bernama Dedy di daerah tersebut.

Sementara itu, Camat Pemulutan Fachruddin SE mengaku belum tahu informasi ada warganya yang diduga terlibat penembakan kaca bus Damri di Lampung Timur.

“Baru tahu dari Anda kalau ada warga Ibul Besar terlibat penembakan bus Damri di Lampung,” ujarnya.

Sedangkan Kades Ibul Besar 1, Muhammad, handphone-nya tidak aktif.

Sumber: Sumatera Ekspress

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
loading...
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==