SEPUTARMUSI.COM, PALEMBANG -- Di Sumatera Selatan, sudah dua kali kerjasama yang dibangun Partai Golkar dan PDI Perjuangan menelurkan kemenangan besar.
Terakhir kali Golkar-PDIP berkoalisi adalah mengusung pasangan Dodi Reza Alex-Beni Hernedi pada Pilkada Musi Banyuasin (Muba) 2017. Pasangan yang telah resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bumi Serasan Sekate itu unggul telak dibandingkan rivalnya.
Sebelumnya, pada Pilkada Serentak 2015, pasangan Ahmad Wazir Nofiadi-Ilyas Panji Alam unggul di Pilkada Ogan Ilir (OI).
Berkaca pada dua kemenangan itu, tidak menutup kemungkinan dua parpol warisan Orde Baru itu bakal kembali berkoalisi pada Pilkada Palembang 2018.
Dikutip RMOL Sumsel, Wakil Ketua DPC PDIP Palembang, Ali Sya'ban, mengatakan, kemungkinan itu sangat besar. PDIP yang memiliki sembilan kursi di DPRD Palembang tidak dapat mengusung sendiri calon kepala daerahnya.
"Syaratnya mesti sepuluh kursi. Maka untuk mengusung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang kami butuh dukungan parpol lain," kata Ali, usai mengambil formulir penjaringan untuk Ketua DPC PDIP Palembang, Zulfikri Kadir, di kantor DPD Golkar Palembang, Senin (29/5).
Menurut Ali, Golkar merupakan partai besar dan menjadi sebuah keuntungan bagi PDIP bila dapat bersama-sama mengusung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota.
Sekretaris DPD Golkar Palembang, Eddie Munandar, juga tidak menepis kemungkinan koalisi itu.
"Koalisi antara PDIP dan Golkar bisa saja terjadi. Apalagi PDIP memiliki sembilan kursi di parlemen dan Golkar enam kursi. Ini sudah cukup untuk mengusung satu pasangan," katanya.
Meski demikian, lanjut Eddie, segala kemungkinan soal koalisi akan diputusakan oleh pengurus partai tingkat provinsi.
Sumber: rmol.co