SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Peringatan hari kesehatan jiwa sedunia di Palembang diisi dengan kunjungan dan Santunan yang dilakukan oleh Direksi RS Ernaldi Bahan ke tempat rehabilitasi Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) milik pemerintah Sumsel di Jalan Residen H Najamudin Kenten Palembang.
Disana ada ratusan penghuni panti, gelandangan orang terlantar dan pengemis.
Ada yang bebas berkeliaran di halaman panti, ada pula yang harus di dlkurung. Karena kondisi belum memungkinkan dan masih dalam penyembuhan.
Berbagai macam makanan ringan dibagikan kepada para penghuni panti. Antusias begitu terlihat dari wajah penghuni.
Mereka nampak Lahap memakan makanan yang dibagikan.
Selain itu, perayaan hari kesehatan jiwa dunia, bantuan material untuk perbaikan panti mulai berdatangan. Berbagai pihak membantu alat material mulai dari semen, batu bara dan peralatan lainnya diberikan oleh Bank SumselBabel.
Mengingat kondisi panti yang semakin dimakan usia.
Ratusan penghuni dibagi beberapa blok. Sesuai dengan jenis kelamin.
Bagi penghuni yang tergolong tak terlalu parah maka akan ditempat bersama sama satu ruangan. Tapi jika ada penghuni yang gangguan jiwanya parah maka ditempatkan khusus.
Wakil direktur medik dan keperawatan RS Ernaldi Bahar dr Vita Prasanty Mkes, mengatakan, sesuai UU No 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa hak orang gangguan jiwa peran pemerintah daerah dan pusat seharusnya orang yang yang mengidap gangguan jiwa orang terlantar dan pengemis memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sehingga saat dilakukan pengobatan bisa ditanggung oleh asuransi kesehatan tersebut. Karena sesuai Amanat UU itu, orang yang mengalami gangguan jiwa juga mempunyai hak mendapatkan pengobatan.
Meski dalam kondisi jiwa mereka terganggu mereka hak mendapat hak kesehatan.
"Kalau mereka sakit kita tangani, mereka ini tak ada lagi keluarga, "katanya.
Namun nyatanya mereka tak memiliki JKN atau KIS. Karena tak memiliki identitas. Seharusnya pemecahan bisa mengajak pihak terkait diantaranya Dinas Kependudukan, Dinas Sosial untuk membuatka administrasi supaya mendapatkan jaminan kesehatan.
"Kalau orang gangguan jiwa dirawat biayanya dibebankan ke APBD, tentunya belum mencukupi, dan harus ditunjang dengan jaminan kesehatan, "katanya.
Vita mengatakan, jika sakitnya parah maka akan dipindahkan ke RS Ernaldi Bahar. Sedangkan bagi yang sudah berangsur sembuh maka di pindahkan ke panti PGOT milik Dinas Sosial Sumsel.
" Meski jiwanya terganggu mereka dapatkan hak dan perlakuan yang sam, "katanya.
Menurut dia, penyembuhan, diperlukan peran keluarga. Seharusnya keluarga tak boleh malu terhadap kondisi para penghuni panti.
" Keluarga tak boleh mendeskriditkan penghuni. Keluarga juga dibutuhkan untuk menyembuhkan mereka, "katanya.
Kepala Dinas Sosial Sumsel Belman Karmuda, mengatakan, pihaknya menyambut baik bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak.
Menurut dia penanganan orang terlantar dan pengemis harus didukung oleh semua pihak. Termasuk keluarga pasien dan penghuni panti.
"Mereka ini mendapatkan hak sama. Sama dengan kita, tapi dibutuhkan penanganan khusus, disini peran keluarga penting untuk penyembuhan, "katanya..