SEPUTARMUSI.COM PALEMBANG - - Pengerjaan tol Palembang Indralaya (Palindra) seksi satu Palembang Pemulutan sepanjang 7 kilometer sudah selesai dikerjakan. Hanya saja direncanakan beroperasi September ini belum bisa terlaksana. Sebab pekerja masih melakukan pengerjaan finishing di lokasi itu.
Senin (11/9) jalan sepanjang 7 kilometer itu sudah mulus, tak ada lagi jalan yang ambles, semua sudah diperbaiki.
Marka jalan juga berlahan dipasang di lokasi, pekerja terlihat fokus mengerjakan bagian gerbang pintu tol keluar Pemulutan yang menyisakan beberapa persen lagi.
Seksi satu itu terdapat dua jalur untuk dilintasi pengendara. Namun
Sedangkan pada seksi III (KTM Rambutan-Indralaya) saat ini sudah mencapai progres 81 persen. Disebutkan, panjang untuk ruas seksi III itu mencapai 10 kilometer. Bahkan, kini tengah membangun juga akses pintu keluar jalan tol di KTM Rambutan.
Panjangnya sekitar 1 Km, lebih pendek dari akses pintu keluar jalan tol di Pemulutan yang mencapai 1,5 Km. Sekarang sedang dalam tahap pembuatan jalan kerja dan timbunan tanah pengisi.
Namun hasil yang berbeda ditemui pada seksi II (Pemulutan-KTM Rambutan) sangat jauh tertinggal. Saat ini progresnya baru mencapai 18 persen untuk jarak jalan sepanjang 5 Km. Itu dikarenakan pembangunan jalan di seksi II sendiri baru dimulai pada Juni 2017 dan ini akibat dari pembebasan lahan yang terlambat penyelesaiannya.
Sebelumnya, Manager Proyek PT Hutama Karya Divisi Jalan Tol Palindra Hasan Turcahyo mengatakan, apabila diharuskan operasional maka pasca Lebaran Idul Adha tahun ini ruas jalan tol di akses tersebut sudah bisa dibuka dan dilewati pengendara.
"Sudah 98 persen kalau memang perlu kita buka maka kondisinya sudah siap, "katanya.
Menurut dia, saat ini progresnya untuk keseluruhan mencapai 64 persen. Khusus di seksi satu semua marka jalan, rambu, penerang jalan dan sebagainya sudah siap untuk dioperasionalkan.
Menurut dia, apabila beroperasional nantinya, tentu pihak pengelola akan membahas terkait sudah diberlakukan atau belum tarif jalan tol tersebut. Sebab sampai saat ini Badan Pengelola Jalan Tol masih melakukan penelitian untuk fungsional ruas jalan tersebut.
"dua lajur dan dua jalur jalan bisa semua kita gunakan, "katanya.
Ia juga menambahkan, agar tidak terjadi penurunan jalan (amblas) maka pihaknya mewacanakan untuk penggunaan metode baru. Tidak menggunakan sistem vakum karena di lokasi tersebut terdapat tiang saluran listrik bertegangan tinggi, melainkan menggunakan metode cermaton atau cerucuk matras beton.
Metode cermaton atau cerucuk ini adalah dengan melakukan pengerukan pada tanah, kemudian akan ditanam tiang pancang dan diselamatkan marah beton dan kemudian ditimbun dengan tanah.
"Kita tidak ingin insiden jalan amblas kembali terjadi, sehingga kita upayakan metode baru. Intinya, setelah ruas jalan dikeruk (gali-red), ditanam tiang pancang ukuran kecil, dan kemudian dipasang matras beton barulah ditimbun dengan tanah agar tanah dibawahnya keras," tuturnya.